Senin, 05 Januari 2009

Guru profesional

Saat sedang mengajar guru tidak hanya dihadapkan pada tantangan untuk menampilkan pembelajaran yang kreatif namun juga tantangan untuk mengendalikan perilaku siswa. Perilaku yang harus dikendalikan adalah perilaku yang membuat gaduh, mencari perhatian dan membuat si pelaku dan seluruh kelas menjadi tidak berkonsentrasi saat menerima pembelajaran.Guru juga menjadi mudah emosi dan tidak konsentrasi saat mengajar.
Dibawah ini adalah resep yang menurut saya patut dicoba untuk menciptakan suasana kelas yang mendukung pembelajaran.
1.Episode anda diruang kelas mulai pada saat anda memasuki atau siswa masuk ke kelas anda. Untuk itu tunjukkan paras muka yang optimis dan siap mengajar. Senyum adalah bahasa tubuh yang paling baik.
2.Gunakan suara ‘didalam ruangan’ saat mengajar, tidak terlalu pelan dan tidak berteriak. Apabila anda bersuara pelan maka siswa secara alami akan ribut dan membuat kegaduhan. Bila anda berteriak maka anda harus berpikir ulang merubah mata pelajaran yang anda ajarkan sekarang untuk menjadi guru physical education atau guru olah raga.
3.Aturlah tempat duduk dikelas anda dengan duduk berkelompok, anda menjadi punya celah untuk ke sudut kelas sekalipun dengan mudah untuk mengontrol siswa.
4.Lakukan control terhadap siswa tetapi juga memotivasi siswa agar siswa menjadi mandiri.
5.Jangan membawa suasana hati anda dari rumah, anda jadi lebih mudah emosi. Bila sebagai guru anda sudah emosi maka suasana kelas menjadi patuh yang ‘semu’.
6.Buatlah peraturan kelas . 5 buah minimum dan 10 buah maksimum
7.Konsisten saat menerapkan dan menjatuhkan konsekuensi.
8.Buat diri anda menjadi role model dari peraturan tersebut.
9.Setiap memutuskan sesuatu di kelas selalulah memberikan alas an untuk setiap keputusan.
10.Ciptakan suasana kelas dua arah, siswa boleh bicara asal menunjuk tangan (jadikan hal tersebut sebagai salah satu peraturan dikelas rendah)
11.Ciptakan suasana saling menghargai, minta siswa mendengarkan anda saat sedang berbicara, serta minta seluruh kelas menghargai apabila ada temannya yang berbicara atau memberikan ide.
12.Minta kelas untuk mentaati semboyan ‘hanya ada satu orang yang berbicara’
13.Apabila ada siswa yang membuat gaduh bersikap lah tegas tapi ramah saat bersamaan doronglah siswa untuk merubah sikap negatip,
14.Berikan juga penguatan dan motivasi positip, berkonsentrasi lah pada perilaku postif siswa bukan pada perilaku negatip siswa.
15.Carilah artikel mengenai perilaku siswa dan tingkatkan terus kecerdasan emosi anda.
16.Rencenakan lah pembelajaran anda dengan baik, gunakan perencanaan mingguan.
17.Kenali siswa anda dan lakukan komnikasi yang baik dengan mereka.
18.Perlakukan siswa sebagai individu.
Akhirnya sebuah kelas yang baik juga bukan kelas yang sunyi senyap, tapi kelas yang ‘hidup’ yang didalamya guru dan siswa saling menghargai sehingga aktivitas pembelajaran dapat dilakukan dengan baik tanpa gangguan perilaku ataupun kegaduhan
Menjadi guru saat ini membutuhkan kemampuan beradaptasi dan kemauan untuk berubah.. Di awal tahun ini marilah memperbaharui niat serta strategi dalam bekerja agar selalu bisa menyajikan yang terbaik untuk siswa. Dengan judul yang sama, Pak Doug membahas diblog nya mengenai 7 kebiasaan yang efektif bagi guru. Silahkan melanjutkan dengan versi yang saya buat.
1. Konsistensi
Saya setuju hal ini menjadi yang pertama. Saat berada di dalam kelas, integritas kita selalu menjadi taruhan. Tanpa konsistensi dalam menegakkan peraturan dan apa yang sduah menjadi kesepakatan di kelas, waktu 45 menit saat kita mengajar, akan banyak dihabiskan dengan upaya untuk mendiamkan siswa.
Ketika siswa tidak melihat adanya konsistensi maka mereka tidak hanya akan menunjukkan sikap yang mencari perhatian, tidak hanya dari guru tetapi juga menunjukkan perilaku yang tidak baik terhadap teman-temannya bahkan saat guru sedang berada di depan kelas.
Sebenarnya tidaklah sulit untuk melakukan hal ini dikarenakan setiap sekolah biasa nya telah memiliki kebijakan dalam hal ini. Tugas kita sebagai guru hanyalah menegakkan aturan yang telah ada tanpa melibatkan emosi.
Melihat segala sesuatu dari cara pandang siswa juga menjadi hal yang harus terus kita lakukan agar nuansa konsistensi yang kita upayakan benar-benar pas saat diterapkan pada siswa.
2. Perlakukan siswa sebagai individual.
Dalam mengajar, sebuah hubungan antar guru dengan siswa memang haruslah terjalin dengan baik. Carilah sebanyak-banyak nya informasi mengenai murid anda. Ketika siswa merasa dekat maka sebagai guru kita sudah berhasil menyingkirkan batas pribadi antara dua pribadi yang berbeda yaitu guru dan murid. Siswa akan menghormati kita dari hatinya bukan karena keharusan.
Banyak sekolah sudah mulai mempersyaratkan jumlah tertentu untuk siswa bisa berada di dalam satu kelas (misalnya 24 orang). Hal ini menjadikan niatan guru untuk lebih mengenal siswa akan lebih mudah dilakukan. Apabila kelas anda mempunyai jumlah murid yang lebih banyak, anda bisa memulai dengan banyak bercerita mengenai diri anda pribadi, pengalaman serta keluarga anda (tentunya dalam porsi yang bisa diterima oleh usia murid) agar siswa yang ada dikelas merasa mengenal anda sebagai guru dengan baik.
3. Jadikan lingkungan fisik kelas anda sedapat mungkin bernuansa belajar.
Saat melakukan pengaturan tempat duduk siswa, upayakan membuat siswa bisa belajar dan bekerjasama dengan teman nya (peer learning). Aturlah tempat duduk siswa dalam kelompok agar terjadi gerak dan interaksi serta meningkat ketrampilannya dalam pemecahan masalah. Dengan lingkungan yang demikian siswa merasa asyik dan bertambah terus keingin tahuannya dalam melakukan kegiatan belajar. Siswa juga terlatih kemandiriannya, konsentrasinya dan kemampuan untuk memotivasi diri sendiri.
4. Lakukan lah penilaian terhadap siswa, sesering mungkin tapi dengan alasan yang kuat
Saat menilai siswa gunakan lah cara yang berbeda-beda. Carilah informasi sebanyak-banyak nya mengenai hasil kerja siswa (portfolio, melihat pekerjaan siswa saat dalam proses, observasi, tanya jawab).
Siswa selalu merasa ingin tahu mengenai pencapaian yang sudah dilakukan. Dengan menggunakan prinsip menilai siswa dengan baik, akan membantu perkembangan anak untuk melakukan hal yang terbaik saat belajar.
Adapun prinsip yang baik dalam menilai siswa adalah;
•Mempunyai kriteria yang jelas dan diketahui oleh siswa sebelum dan saat tugas dikerjakan termasuk keterampilan apa dan pengetahuan apa yang harus dikuasai siswa di akhir pelajaran.
•Saat menilai siswa, jangan selalu minta siswa menghafal hasil pengetahuan belajarnya, namun gunakan proses penilaian sebagai cara untuk siswa agar bisa belajar dengan lebih baik lagi
•Sertakan selalu kolom refleksi siswa dan evaluasi diri sendiri dalam setiap penilaian tugas.
•Fokuslah pada kualitas hasil pekerjaan atau penampilan siswa serta aspek kekuatan siswa
•Berikan umpan balik kepada siswa dalam setiap kesempatan.
•Jadikanlah kebutuhan siswa, modalitas belajar, gaya belajar siswa sebagai landasan saat menilai dan saat membuat penugasan bagi siswa.
•Perbanyaklah bukti mengenai hasil kerja siswa yang dapat digunakan untuk memperlihatkan proses belajar siswa kepada seluruh elemen sekolah (siswa, orang tua, guru, yayasan dan lain-lain)
•Usahakan untuk menilai hal yang pantas dan berharga untuk diketahui oleh siswa (sebagai contoh; mana yang lebih penting mengetahui tanggal hari lahir koperasi di Indonesia dibanding mengetahui manfaat koperasi bagi kehidupan masyarakat di Indonesia)
5.Dapatkan umpan balik dari cara anda mengajar dan bekerja
Banyak sekolah yang sudah mempunyai cara dan istrumen untuk menilai guru baik kinerja maupun cara mengajar guru-gurunya. Bagaimana jika mulai untuk;
•Mendapatkan umpan balik dari siswa (walaupun terkadang siswa bersikap sopan dan tidak terbuka dalam menilai)
•Gunakan perangkat TIK (video camera) untuk melihat diri anda sendiri saat sedang mengajar. (perhatikan juga bahasa tubuh anda saat sedang mengajar) ingat prinsip komunikasi 60% adalah bahasa tubuh anda, 20% nada suara saat anda berbicara dan hanya 10 % isi dari apa yang anda utarakan.
6. Libatkan diri anda dalam setiap ajang berbagi pengetahuan formal maupun informal .
Bagi anda yang tinggal di Jakarta dan sekitarnya, Sampoerna Foundation Teacher Institute melalui TPSN (teacher principal sharing network) adalah wadah yang tepat bagi anda untuk berbagi pengetahuan dengan rekan satu profesi, orang tua serta pemerhati pendidikan.
Anda juga bisa mulai mengefektifkan gugus atau MGMP sebagai komunitas belajar.
Masih ingat film the A-Team, guru dimasa sekarang bisa di ibaratkan sebagai pribadi yang bisa bekerja sama dan punya kemampuan yang unik.
Apabila anda membaca artikel ini sekarang berarti anda sudah mulai mau berbagi dan mencari sumber pengetahuan. Buat lah blog dan mari berpartisipasi demi kemajuan pendidikan di Indonesia.
7. Membuka diri terhadap kebutuhan siswa
Mulai lah dari kecerdasan majemuk, sebuah teori milik Howard Gardner. Teori ini sangat bermanfaat untuk menyadari betapa semua siswa cerdas. Gunakan strategi belajar kelompok serta strategi lain demi membuka seluruh potensi terbaik siswa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar